Kamis, 01 Desember 2011
Kamis, 17 November 2011
BERSAING: Deutsch...Warum Nicht?
Kamis, November 17, 2011
Panacea XII IPA 2
No comments
Bismillaahirrahmaanirrahiim...
Hi, ich heisse Ray, ich wohne in klasse von XII IPA 2, und ich studiere an der SMAN 1 Banjar.
Susah ga sih belajar bahasa Jerman? Hm.. ya mungkin bisa dibilang gampang-gampang susah. Tapi, jika kita mempunyai keinginan yang kuat untuk belajar sesuatu, maka insya Allah akan lebih mudah kedepannya. Menurut saya, masalah yang sering dialami oleh kebanyakan orang dalam mempelajari suatu bahasa adalah takut memulai. Belum juga mencoba, tapi sudah menilai bahwa untuk mempelajari bahasa tersebut sangat sulit sekali. Entah itu Bahasa Inggris, Jerman, Jepang, Korea, Prancis, dan lainnya. Nah, kali ini saya akan membahas tentang Bahasa Jerman. Bahasa Jerman merupakan bahasa yang digunakan tidak hanya di Jerman saja, melainkan juga di Austria. Bahasa ini juga dijadikan bahasa ibu di negara Eropa, dan merupakan bahasa pengantar yang sering digunakan dalam tingkat universitas selain bahasa Inggris. Jadi jika suatu saat , kita diizinkan untuk merantau melanjutkan studi ke luar negeri (aamiin..), toh tidak ada salahnya kan belajar Bahasa Jerman, contohnya saja, ada alumni SMAN 1 Banjar angkatan(lulusan) tahun 2008 yang melanjutkan kuliah ke Jerman,dan saat ini bisa berbicara Bahasa Jerman dengan sangat baik.Kalau kakak-kakak kita bisa, kenapa kita tidak?
Sebelum saya menjelaskan lebih lanjut, coba kita simak dulu perkataan dari Ibnu Mas’ud.
“Ketahuilah bahwa tidak ada seorang pun di antara kalian yang dilahirkan dalam keadaan berilmu. Dan sesungguhnya ilmu itu diperoleh dengan cara belajar.Maka, jadikanlah dirimu sebagai orang yang ahli ilmu, atau orang yang menuntutnya, atau orang yang mendengarkannya.Belajarlah kalian karena sesungguhnya kalian tidak tahu kapan ilmu itu dibutuhkan.”
Coba baca kembali kalimat terakhir dalam perkataan Ibnu Mas’ud diatas, bahwa kita tidak tahu kapan ilmu yang kita pelajari akan dibutuhkan. Maka, mempelajari sebuah ilmu baru, tidak akan ada salahnya. Selama hal yang kita pelajari itu bisa bermanfaat. Bila suatu saat kita membutuhkan ilmu tersebut, kita telah siap karena kita telah mempelajarinya.
Ya, cukup segitu aja ya intermezzo-nya.
Lass uns lernen Deutsche sprache (Mari kita belajar Bahasa Jerman).
Kita mulai dari berkenalan ya.Soalnya, ketika saya belajar Bahasa Jerman di kelas satu SMA, hal pertama yang dipelajari adalah perkenalan. Simak kalimat berikut:
Mengenalkan nama:
Ich heisse Arif (nama saya arif ) dibaca:(ikh haisse Arif), bisa juga ich bin Arif atau Meine name ist Arif, semuanya sama saja.
Tempat tinggal:
Ich wohne in Banjar (saya tinggal di Banjar) dibaca: (ikh woone in Banjar )
Asal:
Ich komme aus Purwaharja (Saya berasal dari Purwaharja) dibaca: (ikh komme aus Purwaharja)
Umur:
Ich bin 17 jahre alt (saya berumur 17 tahun) dibaca : (ikh bin siibziin yaare alt) . Dalam bahasa Jerman, 17 ditulis siebzehn dan dibaca siibziin. Posting selanjutnya, saya akan membahas tentang angka dalam Bahasa jerman oke..
Kesimpulan sementara setelah kita belajar cara berkenalan dalam Bahasa Jerman diatas yaitu:
1. Jika kita menemukan huruf ei maka selanjutnya dibaca ai
Ex:heisse dibaca haisse, meine dibaca maine , dst.
2. Jika d tengah kata , menemukan huruf h setelah huruf vokal (ah,ih,oh,….) maka, h tersebut tidak
dibaca(dihilangkan),tetapi huruf vokalnya dibaca panjang.
Ex:wohne dibaca woone, lehrer dibaca leerer,dst.
3. Huruf j dibaca y.
Ex:jahre dibaca yaare, jetzt dibaca yetst.
Ya, mungkin cukup segitu dulu, untuk memulai belajar Bahasa Jerman. Tunggu posting selanjutnya ya.
Auf Wiedersehen….(☺ Sampai Jumpa ☻ ) .
Manfaat Pelestarian Flora dan Fauna Untuk Kelangsungan Hidup Manusia Fauna dan Flora Zaman Sekarang
Kamis, November 17, 2011
Panacea XII IPA 2
No comments
Sudah kita ketahui di zaman sekarang ini, kebanyakan orang menyadari akan pentingnya flora dan fauna bagi kehidupan manusia , tetapi kenapa ya mereka tidak mau berpartisipasi dalam pelestarian flora dan fauna yang semakin langka dan punah, padahal mereka tahu tentang hal itu? Sulit sekali menyadarkan orang-orang agar mau dan ingin melestarikan berbagai macam flora dan fauna, baik yang masih banyak di bumi kita ini, maupun yang sudah jarang terlihat seperti Badak Jawa (Rhinocerus sondaicus), Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), Macan Tutul Jawa atau Macan Kumbang (Panthera pardus melas), Rusa Bawean (Axis kuhlii), Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), Orangutan Sumatera (Pongo abelii), Simpei Mentawai (Simias concolor), Kanguru Pohon Mantel Emas, Kanguru Pohon Mbaiso atau Dingiso (Dendrolagus mbaiso), Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan Kera Hitam Sulawesi (Macaca nigra). Hewan tersebut telah berkurang dan akan terus berkurang apabila terlalu banyak yang memburu. Oleh sebab itu, kenapa kita tidak merasa kasihan terhadap mereka yang menginginkan kehidupan ? Memang itu bukanlah sepenuhnya kesalahan manusia , tetapi masih banyak faktor lainnya yang menyebabkan hewan punah atau langka. Misalnya, daya regenerasi yang rendah. Daya regenerasi yang rendah sangat berpengaruh sekali, biasanya ini disebabkan oleh banyaknya hewan yang membutuhkan waktu yang lama untuk perkembangbiakannya, selanjutnya banyak pula hewan yang kesulitan dalam perkawinan misalnya saja badak. Badak betina sangat sulit mengalami kehamilan, namun akhir februari 2010 lalu terdapat sebuah penelitian dari YABI (Yayasan Badak Indonesia) yang dimana mengawinkan 2 badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) secara alami dan itu membuahkan hasil yang sangat baik untuk pelestarian badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), selanjutnya suatu hal yang dapat menyebabkan punahnya hewan adalah dengan bencana alam. Seperti yang dapat kita lihat akhir bulan Oktober lalu, sebuah gunung aktif di Yogyakarta tepatnya di Sleman yaitu gunung Merapi telah menyebabkan berkurangnya populasi hewan khususnya hewan ternak seperti kambing, ayam, sapi, kerbau, dan sebagainya dan menelan banyak korban jiwa. Dengan demikian hewan-hewan di Indonesia akan dibagaimanakan oleh kita ? Marilah mulai sekarang kita menyadari akan pentingnya suatu fauna bagi manusia karena akibat dari kepunahan hewan tersebut akan menyebabkan tidak seimbangnya ekosistem di bumi. Dan itu akan berpengaruh sekali bagi kelangsungan hidup manusia. Sekarang, bagaimana apabila seluruh hewan yang mengandung banyak akan nabati dan protein yang berguna bagi tubuh telah tidak dapat kita lihat lagi dan kita nikmati manfaatnya ?
Selain fauna yang harus terpelihara dan terjaga popularitasnya, masih banyak pula tumbuhan-tumbuhan yang semakin langka dan menyebabkan ketidakseimbangan rantai makanan di dalam ekosistem. Beberapa flora yang semakin langka adalah diantaranya, Bunga Bangkai (Raflessia arnoldi), Bunga Kantung Semar (Nepenthes sp), Anggrek Pensil (Vanda hookeriana), Bunga Edelweis (Anaphalis javanica), dan masih banyak yang lainnya yang sangat bernilai tinggi baik ekonomi, sosial, komersil dan nilai budaya. Berbagai flora menjadi langka akibat faktor-faktor yang sama halnya dengan kepunahan fauna. Letusan Gunung Api, Gempa Bumi, Banjir, Badai/Angin Topan, Kemarau Panjang, Pencemaran Lingkungan, Degradasi Lahan merupakan suatu faktor yang menyebabkan punahnya flora dan fauna. Seharusnya banyak yang bisa kita lakukan untuk mencegah kepunahan flora dan fauna misalnya dengan menetapkan suakamargasatwa sebagai tempat untuk melindungi hewan tertentu terutama yang sudah langka, membuat cagar alam sebagai tempat perlindungan dan pelestarian hewan, tumbuhan, tanah dan air. Kemudian dengan cara membuat hutan lindung sebagai tempat untuk melindungi air/daerah resapan air karena dihutan yang lebat akan tumbuhan jika terjadi hujan maka air akan tertahan dan diserap tanah, Inseminasi Buatan adalah perkembangbiakan pada hewan dengan cara menyuntikkan sperma dari hewan jantan pada hewan betina, Kultur Jaringan dan paling utama adalah kesadaran kita sebagai manusia yang harus berpartisipasi untuk melestarikan flora dan fauna yang dapat kita mulai dari lingkungan terkecil, misalnya dirumah dan ditempat tinggal kita dengan cara tidak membuang sampah sembarangan dan diusahakan tidak memelihara hewan yang seharusnya diurus oleh oetugas yang berwajib. Memelihara hewan yang memang menjadi sumber kebutuhan dan memperbanyak agar hewan tersebut dapat melangsungkan hidup dengan populasi yang sangat memadai, pemburuan liar yang dilakukan untuk menangkap hewan harus di hindari dan penebangan hutan secara liar juga harus dihindari. Seperti yang saya alami beberapa bulan yang lalu ketika berkunjung ke sebuah desa tepatnya di Kec. Cidolog, ternyata alam disana masih sangat original dan suasananya begitu sejuk dan tidak terlalu banyak kendaraan bermotor. Terdapat suatu hewan yang memang sudah langka, hewan ini memiliki nama Trenggiling atau dalam bahasa latinnya adalah (Manis javanica) disebut juga pangolin mereka hidup dengan bebas di alam, akan tetapi beberapa pekan lalu hewan ini sudah sulit dicari lagi karena banyaknya pemburuan liar dan banyak dikonsumsi oleh warga disekitarnya. Dan seharusnya kita menyadari akan hal tersebut. Sudah dapat kita rasakan bahwa sekarang ini alam tidak mau berkompromi lagi dengan manusia, bencana dimana-mana dan telah banyak korban yang ditelan oleh bencana tersebut. Bencana yang dibuat oleh ulah manusia itu sendiri. Apakah kita mau apabila Kota yang kita cintai ini sama berkecamuknya dengan bencana-bencana yang sekarang telah banyak merugikan kita ?
Marilah dari sekarang kita sadar akan segala kerusakan dan kerugian lingkungan kita, alam kita, rumah kita, karena hanya dibumi inilah kita dapat hidup. Karena dibumi inilah kita dapat berkumpul dengan semua sesama kita, saudara, teman dan lingkungan kita.
Oleh : Rissa Andriani A
Kelas : XII IPA 2